Mengencangnya Gerakan Kedaulatan Rakyat
Kekuasaan memang selalu seksi untuk diperebutkan. Mendapatkannya adalah sebuah gengsi tinggi dan kebahagiaan. Bagaimana tidak, dengan mendapatkannya, seseorang mendapatkan akses dan keistimewaan luar biasa. Tak heran, jika seorang presiden yang telah berkuasa satu periode selama lima tahun. Dia akan berusaha untuk menjadi presiden kedua kalinya. Dengan alasan pembangunan belum selesai, memperbaiki kekurangan, demi rakyat, bangsa dan negara. Maka dia beserta timnya akan berteriak lantang, lanjutkan...! Di periode pertama, seorang presiden terpilih berusaha mengkonsolidasikan seluruh elemen kekuatannya. Menarik oposisi untuk berada di pihaknya. Setidaknya, ditarik anggota koalisi oposisi yang labil, tak loyal dan pragmatis, atau bahkan sejak awal bermain dua kaki. Anggota koalisi oportunis ini yang pertama ditarik masuk, tentu saja dengan iming-iming jabatan menteri, komisaris atau jabatan-jabatan strategis lainnya yang bisa dinegoisasikan. Berlakulah slogan "Tak ada kawan abadi,